kerusuhan-penjara-maputo-33-tewas-1-500-tahanan-melarikan-diri-dan-dampaknya-terhadap-mozambik

mchec – Kerusuhan besar terjadi di Penjara Pusat Maputo, ibu kota Mozambik, yang mengakibatkan 33 orang tewas dan 15 lainnya terluka. Insiden ini juga menyebabkan lebih dari 1.500 tahanan melarikan diri dari penjara. Komandan Jenderal Polisi Mozambik, Bernardino Rafael, mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers pada Rabu (25/12/2024).

Menurut Rafael, sekitar 1.534 tahanan berhasil melarikan diri selama kerusuhan, namun 150 di antaranya telah berhasil ditangkap kembali. Rafael menyalahkan protes di luar penjara yang mendorong kerusuhan di dalam, sementara Menteri Kehakiman Helena Kida menyatakan bahwa kerusuhan dimulai dari dalam penjara dan tidak ada hubungannya dengan demonstrasi di luar penjara.

Kerusuhan ini terjadi di tengah ketegangan politik yang meningkat di Mozambik pasca pemilu Oktober yang diperdebatkan. Partai Frelimo yang berkuasa sejak 1975 kembali memenangkan pemilu, namun oposisi dan pendukungnya menuduh pemilu tersebut dicurangi. Protes meletus setelah Mahkamah Agung Mozambik mengonfirmasi kemenangan Frelimo pada Senin (23/12/2024).

Menteri Dalam Negeri Mozambik, Pascoal Ronda, melaporkan bahwa setidaknya 21 orang tewas slot server kamboja dalam kerusuhan yang terjadi setelah keputusan pengadilan. Lebih dari 78 orang telah ditangkap sejauh ini, dan langkah-langkah keamanan telah diperketat di seluruh negara. Ronda juga menyebutkan bahwa kerusuhan tersebut dipimpin oleh pendukung Venancio Mondlane, kandidat presiden dari oposisi yang kalah dalam pemilu.

Rafael mengungkapkan kekhawatirannya tentang potensi peningkatan kejahatan dalam 48 jam ke depan akibat kerusuhan ini. Ia juga menyebutkan adanya upaya penjebolan tahanan di dua penjara lainnya. Kerusuhan ini menimbulkan pertanyaan mendesak mengenai keamanan dan sistem peradilan di Mozambik.

Kerusuhan ini juga menandai salah satu episode terburuk dalam sejarah Mozambik sejak Frelimo pertama kali berkuasa pada tahun 1975. Kantor-kantor Frelimo, kantor polisi, bank, dan pabrik-pabrik telah dijarah, dirusak, dan dibakar di seluruh negeri. Sejak Senin, setidaknya 21 orang tewas dalam kerusuhan tersebut, dan jumlah korban tewas sejak Oktober mencapai 151 orang.

Venancio Mondlane, yang telah melarikan diri dari Mozambik, telah menyerukan para pendukungnya untuk berdemonstrasi menentang hasil pemilu yang dicurangi. Dalam pesan media sosialnya, ia mengatakan mungkin akan ada “pemberontakan rakyat baru” jika hasil pemilu tidak dibatalkan.

Kerusuhan ini menunjukkan betapa rapuhnya situasi keamanan di Mozambik dan menimbulkan tantangan besar bagi pemerintah dan masyarakat sipil untuk memastikan keselamatan publik dan mengatasi tantangan sistemik yang menyebabkan situasi ini.

By mchec