Kilas Balik Hari Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat

Kepergian Paus Fransiskus pada usia 88 tahun meninggalkan duka mendalam bagi dunia. Trisula88 Login Sebagai pemimpin spiritual umat Katolik sedunia, sosoknya dikenal karena kelembutan hati, kepedulian terhadap kaum miskin, dan dorongan kuat terhadap perdamaian dunia. Di tengah kesedihan yang dirasakan umat Katolik dan komunitas internasional, hari-hari terakhir sang Paus menjadi sorotan yang menyentuh banyak hati.

Hari Terakhir yang Tenang di Vatikan

Hari terakhir Paus Fransiskus di Vatikan berlangsung dalam suasana yang tenang dan penuh doa. Meskipun kondisi kesehatannya menurun sejak beberapa bulan terakhir, ia tetap menunjukkan semangat pelayanan dan kepedulian terhadap umat. Pada pagi harinya, Paus dikabarkan sempat menerima kunjungan dari beberapa kardinal dekat dan staf kepercayaannya.

Beliau masih menyempatkan diri untuk mendengarkan bacaan kitab suci, menyapa secara singkat para petugas di kediamannya, dan berdoa di ruang pribadinya. Meski suara dan geraknya mulai melemah, wajahnya tetap menunjukkan ketenangan dan kedamaian yang menjadi ciri khasnya selama menjabat sebagai Paus.

Doa dan Perpisahan Penuh Kasih

Menjelang sore, kondisi kesehatan Paus memburuk. Tim medis Vatikan yang telah bersiaga sejak awal pun segera memberikan perawatan. Di saat-saat kritis tersebut, Paus tetap ditemani oleh para biarawan dan pendamping rohani. Mereka membacakan doa-doa penghiburan sambil memegang tangannya. Momen tersebut menjadi sangat emosional ketika salah satu biarawan mengatakan bahwa Paus Fransiskus sempat berbisik, “Doakan dunia tetap damai.”

Dalam kondisi lemah, Paus memberikan isyarat terakhirnya kepada para pendamping, seakan ingin mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan kasih sayang yang ia terima. Malam itu, pada pukul 20.45 waktu setempat, Paus Fransiskus dinyatakan wafat dengan tenang di kediaman resmi Vatikan, dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya.

Reaksi Dunia: Duka dan Penghormatan

Berita wafatnya Paus Fransiskus menyebar cepat ke seluruh dunia. Ribuan orang memadati Lapangan Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir. Pemimpin dunia dari berbagai agama dan negara turut menyampaikan belasungkawa dan mengenang kontribusinya terhadap dialog antaragama, isu kemanusiaan, dan reformasi gereja.

Banyak pihak menyebut Paus Fransiskus sebagai simbol harapan dan pemersatu di tengah zaman yang penuh tantangan. Warisan moral, spiritual, dan sosial yang ia tinggalkan akan terus menginspirasi generasi mendatang.

Penutup

Hari terakhir Paus Fransiskus menjadi pengingat tentang keteguhan iman dan ketulusan dalam melayani sesama. Meskipun tubuhnya telah tiada, semangat dan ajaran kasihnya akan terus hidup di hati umat Katolik dan seluruh dunia. Ia bukan hanya seorang pemimpin gereja, tetapi juga pelita bagi dunia yang haus akan kedamaian dan kasih sejati.

By mchec