Film-film bertema tsunami sering kali memukau penonton dengan adegan-adegan dramatis dan menegangkan. Namun, di balik efek visual yang memukau, muncul pertanyaan tentang seberapa akurat film-film ini dalam menggambarkan realita bencana tsunami. Beberapa film seperti The Impossible dan Tidal Wave berhasil menarik perhatian dunia dengan cerita yang mengharukan, tetapi tidak semua elemen yang ditampilkan sesuai dengan fakta ilmiah.
Secara ilmiah, tsunami terjadi akibat aktivitas geologi seperti gempa bumi bawah laut, letusan gunung berapi, atau tanah longsor di dasar laut. Proses ini menciptakan gelombang besar yang dapat menghancurkan apa saja di daratan situs trisula88. Namun, dalam film, proses ini sering kali disederhanakan atau bahkan dilebih-lebihkan untuk menciptakan ketegangan dan drama. Misalnya, durasi gelombang tsunami dalam film biasanya berlangsung jauh lebih lama daripada kejadian aslinya yang hanya beberapa menit.
Selain itu, penggambaran korban selamat dalam film juga kerap dipoles agar lebih emosional. Adegan penyelamatan yang heroik dan keajaiban yang nyaris mustahil sering kali menjadi bumbu utama dalam cerita. Sementara di dunia nyata, upaya penyelamatan sering kali penuh dengan tantangan logistik dan keterbatasan sumber daya, tidak seindah yang tergambar di layar lebar.
Meski demikian, film-film ini tetap memiliki nilai penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya tsunami dan pentingnya mitigasi bencana. Dengan pendekatan yang seimbang antara hiburan dan edukasi, film-film bertema bencana dapat menjadi media yang efektif untuk membangun pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman alam yang tidak dapat diprediksi.