Basking Shark (Cetorhinus maximus) adalah salah satu spesies hiu terbesar di dunia, dikenal karena kebiasaannya ‘berjemur’ di permukaan air sambil menyaring plankton untuk makanannya. Meskipun memiliki ukuran yang sangat besar, Basking Shark tergolong sebagai raksasa yang lembut dan tidak berbahaya bagi manusia. Artikel ini akan membahas tentang kehidupan, perilaku, dan tantangan konservasi yang dihadapi oleh Basking Shark.

Subjudul 1: Deskripsi dan Karakteristik Fisik
Basking Shark dapat tumbuh hingga panjang hampir 12 meter, menjadikannya hiu terbesar kedua setelah Hiu Paus. Dengan tubuh yang besar dan berwarna abu-abu coklat, hiu ini mudah dikenali dari sirip punggungnya yang tinggi dan mulutnya yang sangat lebar. Salah satu ciri khasnya adalah insang yang sangat besar, yang memungkinkan mereka menyaring plankton secara efisien dari air laut.

Subjudul 2: Pola Makan dan Perilaku Penyaringan
Basking Shark adalah penyaring plankton yang aktif. Mereka berenang dengan mulut terbuka lebar, mengumpulkan air laut yang kaya plankton dan kemudian menyaringnya melalui insang yang bertindak seperti saringan. Hiu ini dapat memproses ribuan liter air per jam untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Subjudul 3: Habitat dan Distribusi
Basking Shark ditemukan di perairan dingin sampai temperat di seluruh dunia, lebih sering dijumpai di permukaan laut selama musim semi dan musim panas ketika plankton berlimpah. Mereka melakukan migrasi jarak jauh, namun pola migrasi mereka masih menjadi subjek penelitian.

Subjudul 4: Reproduksi dan Siklus Hidup
Reproduksi Basking Shark masih banyak yang belum diketahui. Mereka adalah hiu ovovivipar, di mana telur menetas di dalam tubuh betina dan anak hiu dilahirkan dalam keadaan sudah berkembang. Siklus reproduksi mereka lambat, dengan interval kelahiran yang panjang, yang membuat populasi mereka rentan terhadap gangguan.

Subjudul 5: Ancaman dan Upaya Konservasi
Basking Shark telah berhadapan dengan penurunan populasi karena perburuan untuk minyak hati, sirip, dan daging mereka. Meskipun perburuan hiu ini telah berkurang atau dilarang di banyak negara, mereka tetap rentan terhadap gangguan dari aktivitas manusia seperti perikanan dan polusi laut. Upaya konservasi yang sedang dilakukan termasuk penelitian, pemantauan populasi, serta perlindungan hukum di perairan internasional dan nasional.

Kesimpulan:
Basking Shark adalah makhluk laut yang mengagumkan dengan peranan penting dalam ekosistem laut. Pentingnya kesadaran dan perlindungan terhadap spesies ini tidak hanya membantu keberlangsungan hidup Basking Shark tetapi juga menjamin keseimbangan kehidupan laut. Dengan menghormati dan melindungi raksasa lembut ini, kita membantu menjaga keragaman hayati dan kesehatan ekosistem laut global.

Sumber:

  • Sims, D. W. (2008). “Sieving a living: a review of the biology, ecology and conservation status of the plankton-feeding basking shark Cetorhinus maximus.” Advances in Marine Biology.
  • Fowler, S. L. (2005). “Basking Shark (Cetorhinus maximus): Species Action Plan.” Scottish Natural Heritage.
  • Skomal, G. B. (2016). “The Natural History of Sharks.” University of Chicago Press.

By mchec