https://mchec.org/
Kisah Sukses Pengusana Minuman Nanas Dari Blitar Hingga Punya Omzet Miliaran

mchec.org – Nanas, buah yang disukai karena kesegarannya, telah menjadi sumber keberuntungan bagi Azizah, seorang wanita asal Blitar. Azizah berhasil mengubah nanas menjadi minuman yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga sangat menguntungkan, menghasilkan omzet hingga miliaran rupiah. Di Blitar, yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi nanas terkemuka di Jawa Timur, Azizah memulai usaha minuman berbahan dasar nanas ini setelah meninggalkan bisnis sebelumnya.

Azizah bercerita tentang masa lalunya di bisnis pertambangan pasir, yang menurutnya tidak memberikan berkah dan kemudian membuat keputusan untuk mengubah arah menjadi pengusaha minuman nanas.

“Dulu saya terlibat dalam penambangan pasir, tapi karena semuanya ilegal, saya merasa tidak ada berkah di sana,” kata Azizah, seperti dikutip dari saluran YouTube TRANS7 OFFICIAL.

Berganti profesi, dari penambang yang tidak resmi menjadi petani dan akhirnya terlilit hutang miliaran rupiah, Azizah mulai menanam nanas di tanah milik mertuanya.

“Setelah meninggalkan dunia tambang, saya ikut mertua berkebun nanas, yang kemudian berujung pada usaha minuman nanas,” ujar Azizah.

Menurut Azizah, pembuatan minuman nanas ini berawal dari kebiasaannya membuat rebusan nanas untuk mertuanya yang menderita penyakit kolesterol tinggi dan asam urat. Suatu hari, mertuanya menyarankan Azizah untuk menciptakan produk minuman nanas siap minum.

“Pada awalnya, saya membuat rebusan nanas sebagai obat. Mertua saya sering meminumnya untuk mengurangi kadar asam urat dan kolesterol. Mereka kemudian meminta saya untuk membuat minuman nanas yang lebih praktis,” jelas Azizah.

“Dia (mertua) berharap ada minuman yang bisa langsung diminum tanpa repot merebus setiap kali kakinya sakit,” tambahnya.

Dari dapur rumahnya, Azizah memulai usahanya dengan peralatan yang sangat sederhana, mengemas minuman nanas buatannya dan menjualnya kepada teman-temannya.

“Saya memulai bisnis ini di dapur rumah saya, menggunakan alat seadanya. Untuk pengemasan, saya menggunakan mesin sealer manual yang sering dipakai untuk kemasan es jus pinggir jalan. Namun, berkat penjualan yang meningkat, saya akhirnya bisa membeli mesin pengisian cangkir otomatis,” ingat Azizah.

Kepopuleran minuman nanas kreasi Azizah melebihi ekspektasinya, dengan banyak pelanggan yang menyukainya karena rasanya yang manis namun tidak menyebabkan batuk. Azizah berkata, “Dengan berjalannya waktu, banyak yang menikmati minuman ini dan berkomentar positif karena tidak menyebabkan batuk, sehingga permintaan meningkat.”

Keunikan dari minuman nanas buatan Azizah terletak pada bahan dasarnya yang diambil langsung dari perkebunan nanas milik mertuanya, dengan memilih varietas nanas moris.

“Keistimewaan dari nanas varietas ini adalah aroma yang kuat, rasa manis yang khas, kadar air yang tidak terlalu tinggi, dan daging buah yang tebal, sehingga sangat ideal untuk dijadikan minuman,” jelas Azizah.

Azizah menetapkan harga jual minumannya sebesar Rp21.500 per kotak. Bulan Ramadan memberikan peluang pendapatan yang sangat tinggi baginya, dengan omzet yang bisa mencapai Rp2,7 miliar.

“Periode terbaik penjualan saya adalah selama bulan puasa. Saya memproduksi non-stop selama tiga bulan menjelang Ramadan. Dalam sehari saya bisa memproduksi hingga 5 ribu kotak. Produk tersebut saya jual ke distributor dengan harga Rp21.500 per kotak,” ungkapnya.

Namun, ada kalanya Azizah harus menyesuaikan harga jual produknya karena fluktuasi harga bahan baku, terutama gula.

“Terkadang saya mengalami kenaikan harga, yang paling berpengaruh adalah harga gula. Namun, harga nanas dari mertua tetap stabil,” katanya.

Setelah mencapai sukses dengan omzet miliaran dan mampu melunasi hutangnya, Azizah berkomitmen untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat. Dia mendirikan sebuah sekolah sepak bola gratis yang terbuka untuk anak-anak di sekitar wilayahnya.

“Saya ingin memberikan manfaat yang nyata bagi komunitas sekitar,” tuturnya.

By mchec