mchec.org – Garda pantai Tunisia menemukan sembilan orang migran yang meninggal dunia di atas sebuah kapal yang terapung tanpa arah di Laut Mediterania, dekat pantai selatan Zarzis. Menurut laporan dari AFP pada hari Jumat, tanggal 16 Februari 2024, kapal tersebut diketahui membawa lebih dari 50 orang dari berbagai negara dan mengalami kerusakan yang menyebabkan air masuk.
Menurut pernyataan yang diberikan oleh Garda Nasional, kapal tersebut terganggu fungsinya karena air yang merembes ke dalamnya. Media setempat melaporkan bahwa kapal itu sedang dalam perjalanan menuju Eropa dari Libya, negara tetangga Tunisia. Lassad Horr, juru bicara, menyampaikan bahwa kantor kejaksaan setempat telah memulai investigasi terhadap insiden itu.
Horr menyebutkan bahwa kemungkinan para migran ini meninggal dunia karena terpapar asap dari bahan bakar yang terakumulasi di bagian bawah kapal. Para korban, yang semuanya adalah pria, berasal dari negara-negara seperti Bangladesh, Mesir, Pakistan, dan Suriah.
Tunisia dan Libya adalah beberapa titik utama keberangkatan dari Afrika Utara bagi banyak migran yang berusaha mencapai Eropa setiap tahunnya, mengambil risiko besar demi mencari kehidupan yang lebih baik.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mencatat bahwa sebanyak 2.498 orang dilaporkan tewas atau hilang selama usaha penyeberangan di Mediterania tengah pada tahun lalu, angka ini mengalami kenaikan sebesar 75 persen dibandingkan dengan tahun 2022.